Tulisan kali ini saya buat untuk memberikan pesan kepadamu yang mungkin masih baru saja menceburkan diri ke dunia k-pop. Karena jujur saja, belakangan saya makin tak nyaman mendapukkan diri sebagai orang yang memiliki taste of music di k-pop itu sendiri, sebab terlalu banyak orang-orang yang malah membuat k-pop terasa seperti aliran musik khusus bagi golongan tertentu. Padahal dahulu, k-pop bisa diterima oleh semua orang, sama seperti aliran atau jenis musik lainnya.
Pertama, bisa tidak sih kalau kamu tidak usah mengirimkan video yang sama sekali tidak terkait dengan topik pembahasan tertentu di media sosial dengan video boy band atau girl band favoritmu? Iya saya tahu bahwa kamu menyukai, bahkan menggilai mereka. Tapi tolong, lihat konteksnya dahulu bisa tidak? Saya tidak marah, hanya saja merasa risih ketika membuka berita di media sosial seperti Twitter misalnya, dan malah menemukan cuitan di kolom komentar yang sama sekali tak terkait dengan apa yang dibahas oleh si pemilik Thread.
Hasilnya, ketika saya berniat untuk mencari tahu lebih jauh tentang Thread tersebut, saya malah bertemu banyak sekali video-video dari kamu yang mengaku pecinta k-pop, dan membuat saya seketika langsung ogah-ogahan men scroll Thread itu. Saya juga pernah berada di posisi kamu, keadaan dimana saya begitu menyukai boy band atau girl band tertentu. Tapi dahulu, paling banter saya hanya post foto tentang mereka, itu pun pada laman Facebook pribadi saya saja, tak sampai memamerkan bahwa saya menyukai boy band atau girl band tersebut kepada orang-orang yang mungkin saja tak mengenal mereka.
Kamu nggak mau kan kalau kita-kita ini yang suka sama musik k-pop dianggap sebagai golongan toxic? Nah, kalau gitu yuk kita kurang-kurangin nge-spam media sosial pakai video yang nggak berhubungan sama isi dari suatu Thread. Ini saya ucapkan karena saya merasa prihatin saja, makin banyak “anak baru” yang bertindak seenaknya, memaksa orang lain buat nonton video dari boy band atau gilr band kesukaannya tanpa bertanya lebih dahulu, apakah si orang yang ia tuju suka juga atau tidak ke kesukaannya tersebut. Cukup berhenti di kamu, kalau mau lanjut, ya lanjut ke komunitas yang tepat, ok?.
Kedua, saya tahu mungkin usia kamu saat ini sedang berada di usia ketika kamu mengidolakan seseorang, kamu akan melakukan apapun buat dia/mereka. Tapi, bisa nggak kalau mengidolakan sewajarnya saja? Saya kok jadi ngeri ya kalau ada yang sampai menganggap bahwa idolanya itu bukan manusia, malah dianggap sesuatu yang pantas untuk disembah dan sebagainya. Mereka itu manusia, saya bisa yakinkan kamu bahwa mereka itu manusia.
Buktinya? Jelas, mereka juga makan, minum, tidur, buang air sama seperti kita semua. Baiklah, jika kamu anggap visual mereka berbeda dari manusia kebanyakan. Tapi itu tidak berarti mereka bukan manusia.
Mereka kan seorang performer, yang memang menjual tampilan, suara, juga dance. Jadi wajar saja bukan kalau tampilan mereka itu berada diatas rata-rata? Agensi mereka juga sudah pasti mempertimbangkan hal itu. Bagaimana caranya mereka harus berada di atas, bagaimana caranya album mereka harus terjual banyak dipasaran, bagaimana caranya mereka harus lebih dikenal oleh dunia, bagaimana caranya mereka harus diperbincangkan oleh banyak orang. Agensi sudah mempertimbangkan itu semua, dan tampilan dari seorang idol adalah satu dari sekian banyak pertimbangan yang dibuat oleh agensi.
Saya nggak ngelarang kamu buat melakukan ini itu ke idolamu. Ada kan hal-hal positif seperti menyumbang atas nama idol, juga melakukan kegiatan sosial karena berada di bawah fanbase yang sama. Yang saya khawatirkan adalah ketika seseorang sudah menganggap sang idol sebagai sesuatu yang didewakan, pada akhirnya ia akan lupa bahwa waktu bisa mengubah segalanya. Kamu bisa saja begitu menyukai seseorang hari ini, sedang esok hari kamu akan begitu membencinya.
Jadi apakah kamu sudah siap ketika perubahan itu terjadi? Apakah kamu yakin tidak akan menyesali hal yang telah kamu perbuat hari ini? Semoga kamu yang masih melakukan praktek diatas segera sadar ya. Ingat, mereka tetaplah manusia seperti kita. Hanya saja, mereka memang dipersiapkan oleh agensi yang menaungi mereka dengan sebaik mungkin, agar tampilan, suara, dan dance mereka lebih menjual di pasar dengan persaingan yang begitu ketat.
Ketiga, saya ingin berpesan sebagai sesama pecinta musik k-pop, mari kita ciptakan suasana damai dengan orang-orang yang menyukai genre lain. Biar saja mereka menghina idolmu sesuka hati, ingat kan dengan kalimat sebelum ini? Kamu bisa menyukai seseorang hari ini, dan membencinya esok hari. Demikian pula sebaliknya, mereka mungkin saja bisa membenci seorang idol atau grup tertentu, tapi entah esok hari. Jadi jangan terpancing oleh hal tersebut, dan malah membuat mereka menjadi keranjingan untuk mengganggu kita para penyuka musik k-pop.
Juga, berhentilah saling membandingkan satu idol dengan idol lainnya yang malah membuat war antar fanbase terjadi. Kenapa? Jelas karena hal tersebut adalah suatu kesia-siaan belaka. Kalian sama-sama keras kepala mengenai siapa idol terbaik saat ini, sementara para idol tersebut sama-sama sibuk mengeluarkan karya dengan usaha sebaik mungkin dan sekuat yang mereka bisa. Jadi buat apa antar fanbase saling membandingkan? Bukankah lebih baik saling mendukung, agar satu idol dengan idol lainnya atau satu grup dengan grup lainnya sama-sama menjadi lebih terkenal lagi?.
Itu saja yang ingin saya sampaikan pada kamu di tulisan kali ini. Maaf kalau saya banyak mengeluhkan hal yang bukan urusan saya. Saya hanya ingin musik yang saya sukai sejak bertahun-tahun lalu ini tak menjadi musik yang dihindari oleh orang lain, karena mereka menganggap bahwa pecinta musik k-pop ini adalah orang-orang yang toxic.
Comments
Post a Comment