hallo guys, balik lagi di blog kpop garis keras. Kali ini saya akan membahas cerita dibalik bunga smeraldo, yang menjadi inspirasi untuk menciptakan lagu berjudul "The Truth Untold" milik BTS.
Cerita ini akan membawa kita ke abad 15 sampai dengan 16 pada
sebuah kota, di utara Italia sana. Tepatnya di la città di smeraldo. Ada seorang
pemuda yang berwajah “kurang tampan” dan tinggal di sebuah menara (atau kastil
gitulah), ia terpaksa tinggal disini karena lingkungan yang sejak kecil sudah
menolak si pemuda. Pemuda ini lahir dari hasil hubungan gelap seorang Bangsawan
dengan gadis miskin, jadi nggak pernah diketahui siapa ayahnya.
Kasian banget nggak
sih guys si pemuda ini, udahlah anak haram, nggak diakui orang sekitar (karena
wajahnya), udah gitu dia juga mengucilkan dirinya sendiri lagi (ini mah putus
asa tingkat dewa), lanjuuuttt.....
Menurut cerita, hal yang bisa bikin si pemuda merasa hidup
adalah dengan menanam bunga. Mungkin ia tipe penyendiri ya, jadi bunga adalah satu-satunya
alasan untuk dia bertahan menghadapi banyak cobaan. Suatu hari ketika si pemuda
telah selesai merawat bunga, ia pergi ke kastilnya untuk istirahat. Tapi nggak
disangka, dari jauh kelihatan sesosok manusia memasuki kebun bunga si pemuda. Sosok
itu mengendap-endap, menunggu hingga malam tiba.
Setelah sinar bulan menggantikan teriknya mentari, barulah
sosok itu keluar. Ia berjalan dengan mengangkat kakinya jinjit dan pelan sekali, mungkin gerakan itu ia
lakukan karena takut membangunkan pemilik kebun bunga tersebut. Tapi naas, si
pemuda ternyata sudah mengintip sosok itu sejak tadi.
Sosok tersebut adalah seorang gadis, ia mulai memotong dan
memisahkan dahan dan bunga satu persatu. Si pemuda merasa jengkel dengan
kelakuan gadis itu, bagaimana bisa ia masuk begitu saja kedalam kebun orang
lain, lalu mengambil bunga milik si pemuda tanpa rasa bersalah. Si pemuda itu
nampak geram, ia berniat untuk membuntuti kemana gadis itu akan pergi malam
ini.
Setelah mengambil jubahnya, si pemuda itu berjalan pelan
mengikuti si gadis dari belakang. Si gadis yang berjalan sambil membawa seikat
penuh bunga ditangannya, tidak menyadari apapun yang ada dibelakangnya. Sesampainya
ke tempat tujuan, barulah si pemuda bisa melihat sosok gadis itu dengan jelas,
baju yang dipakai oleh gadis itu amat lusuh. Banyak tembelan disana
sini, dan wajahnya amat kusam, seolah ia sudah menghadapi hidup yang keras
selama bertahun-tahun.
Gadis itu duduk disudut jalan, ia mulai menaruh dan menata
bunga-bunga yang dicurinya dari kebun si pemuda tadi diatas tanah beralaskan
kain kumal. Si pemuda yang masih memerhatikan si gadis dari jauh baru sadar,
ternyata gadis itu mencuri bunga untuk kemudian menjualnya kembali. Si pemuda
merasa iba dengan pemandangan yang ada didepannya saat ini, namun ketika pemuda
tersebut hendak melangkah menuju si gadis, ia mengurungkan niatnya.
Si pemuda takut kalau si gadis tidak mau menatap wajahnya,
ia tidak mau kalau si gadis sampai ikut takut seperti orang lain yang pernah
menatap wajahnya, si pemuda lalu kembali ke kastil dengan perasaan kecewa,
kecewa karena terlalu berburuk sangka, dan kecewa karena tidak berani membuka
jubah di hadapan si gadis.
-----
Beberapa bulan sudah berlalu, si pemuda masih rajin menanam
dan merawat kebun bunganya. Untuk kemudian ketika malam tiba, bunga-bunga di kebunnya kembali di curi oleh si
gadis. Si pemuda sudah tidak peduli berapa banyak bunga yang akan di curi oleh
si gadis, karena niat si pemuda setelah melihat si gadis beberapa bulan lalu
adalah, membantu si gadis berjualan dengan caranya sendiri.
Si pemuda juga ingin mengajarkan si gadis bagaimana cara
menanam dan merawat bunga, sehingga apabila suatu saat bunga di kebun ini sudah
habis dipanen oleh si gadis, gadis itu bisa menanam dan merawat bunga di tempat
lain.
Tak terasa, bibit-bibit cinta pun mulai merekah di hati si
pemuda, seperti kuncup bunga yang mulai bermekaran, hati si pemuda pun dipenuhi
aroma cinta. Mungkin karena si pemuda selalu memandang kearah gadis itu hampir
tiap malam, dan otaknya terbiasa mengingat tentang wajah gadis itu, membuatnya
jatuh cinta kepada si gadis.
Hingga suatu ketika, si pemuda memiliki ide cemerlang di otaknya.
Daripada si gadis terus menjual bunga yang sama tiap malam, dan harga bunganya
pun murah sekali. Bagaimana kalau si pemuda membuat jenis bunga baru? Bunga dengan
tampilan yang apik dan harga yang mahal? Tentu saja si pemuda akan mampu
membuat bunga jenis itu, karena kemampuannya memahami berbagai jenis bunga sudah
tidak perlu diragukan lagi.
Setelah mencoba puluhan sampai ratusan kali percobaan, tidak
terhitung berapa hari si pemuda menghabiskan waktu untuk membuat bunga
tersebut, akhirnya si pemuda berhasil menciptakan satu jenis bunga dengan
tampilan yang apik, dan sudah tentu harganya akan mahal, karena tampilan dan
jenis ini baru ada satu di dunia, yaitu ditangan si pemuda.
Pemuda itu menamai bunga yang baru ia ciptakan “Smeraldo”,
sungguh nama yang indah. Seindah gadis itu. Si pemuda pun langsung menanam dan
merawat smeraldo, berharap ia lekas tumbuh besar, sehingga si gadis pun akan
memanen dan menjual bunga smeraldo tersebut. Tapi setelah menunggu cukup lama,
si gadis tak muncul juga untuk mengambil bunga smeraldo.
Karena penantian yang panjang, dan rasa penasaran
yang begitu hebat. Si pemuda memutuskan untuk mencari tau, ada apakah gerangan dengan si gadis? Kenapa ia tak muncul lagi?. Si pemuda berjalan menyusuri tempat dimana ia dulu pernah melihat
si gadis berjualan bunga. Ia bertanya kepada orang disekitar tempat itu, dari
satu orang ke orang lainnya. Hingga ia mendapatkan jawaban “gadis itu telah
meninggal beberapa bulan yang lalu”.
Alangkah terkejutnya si pemuda
mendengarkan ucapan tadi, bagaimana bisa gadis itu meninggal? Ia bahkan belum
sempat mengenalkan bunga yang diciptakannya kepada si gadis? Bagaimana bisa
gadis itu pergi begitu saja meninggalkan si pemuda sendirian dengan kebun
bunganya?
Dengan penyesalan yang amat dalam, si pemuda berjalan
terseok-seok menuju kastilnya. Terlalu banyak air mata dan kesedihan yang harus
ia tanggung hari itu.
-----
Itulah cerita di balik Smeraldo guys, endingnya emang
ngegantung gitu sih dari sononya. Kalau kalian resapi liriknya The Truth Untold
BTS, pasti kalian ngerasa lagi ngedengerin cerita ini dibacakan ke kalian, cuma yang itu versi lagunya aja. Next artikel saya pingin deh ngebahas tentang “Emerald”
yang masih ada hubungannya sama Smeraldo Flower ini, tapi nanti ya kalau lagi
rajin hehehe.....
Comments
Post a Comment