Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2019

Iklan

Cerita di balik la città di smeraldo (The Truth Untold) BTS

hallo guys, balik lagi di blog kpop garis keras. Kali ini saya akan membahas cerita dibalik bunga smeraldo, yang menjadi inspirasi untuk menciptakan lagu berjudul "The Truth Untold" milik BTS. Cerita ini akan membawa kita ke abad 15 sampai dengan 16 pada sebuah kota, di utara Italia sana. Tepatnya di la città di smeraldo. Ada seorang pemuda yang berwajah “kurang tampan” dan tinggal di sebuah menara (atau kastil gitulah), ia terpaksa tinggal disini karena lingkungan yang sejak kecil sudah menolak si pemuda. Pemuda ini lahir dari hasil hubungan gelap seorang Bangsawan dengan gadis miskin, jadi nggak pernah diketahui siapa ayahnya. Kasian banget nggak sih guys si pemuda ini, udahlah anak haram, nggak diakui orang sekitar (karena wajahnya), udah gitu dia juga mengucilkan dirinya sendiri lagi (ini mah putus asa tingkat dewa), lanjuuuttt..... Menurut cerita, hal yang bisa bikin si pemuda merasa hidup adalah dengan menanam bunga. Mungkin ia tipe penyendiri ya, ja

INI NIH GRUP YANG BERHASIL MEMPOPULERKAN KPOP, SETUJU ?

fenomena kpop yang kini semakin mendunia, tentu nggak terlepas dari yang namanya perjuangan grup-grup terdahulu yang berusaha mempopulerkan kpop hingga kpop sampai kepada telinga penikmat musik Internasional. tapi kalian udah pada tau belum gimana perjuangan mereka sampai bisa membuahkan hasil yang manis seperti ini ? yup, kali ini saya ingin membahas tentang perjuangan mereka para sesepuh kpop (mungkin nggak terlalu sesepuh karena saya hafalnya cuma sejak generasi kedua kpop) demi membawa musik ini kepada masyarakat dunia, check this out. 1. Girls Generation kalau masih ingat dengan reaksi kebanyakan masyarakat korea saat itu, saya ikut sedih. betapa SNSD alias Girls Generation tidak disukai banyak orang. sebenarnya alasan banyak orang tidak menyukai SNSD adalah karena kabar yang beredar bahwa SNSD menjiplak lagu milik orang lain. Dan juga pembawaan vokal mereka yang masih jauh dibawah standar, awalnya saya juga sedikit terpengaruh dengan berita ini, apalagi ditamb

Bacotan Oppa part 5, kecanduan kpop karena teman.

Sampai sekarang saya masih sedikit heran, kenapa saya suka sama Kpop. Padahal dahulu saya suka menyindir teman-teman perempuan saya, “kenapa sih kamu kok suka sama cowok tanpa tulang belakang gitu?”. Bicara memang semudah itu, kalau saya sudah menyindiri teman perempuan saya pakai ucapan begitu, reaksi mereka kalau tidak memukul saya pasti membalas dengan mengucapkan “tahu apa sih kamu tentang mereka?”. Waduh, kalau urusanya sudah tahu ini itu saya pasti nyerah, karena kan memang saya tidak suka sama yang mereka sukai, mana bisa saya tahun grup itu bisa apa?. Waktu itu yang saya pahami, Kpop hanya sebatas joget sana joget sini.  Boro-boro mikirin teori ala BTS yang bikin otak muter 7 keliling atau move dance bias dari pentolan girl group yang kita sukai itu (hah kita???), mau nonton mereka di platform video seperti Youtube aja rasanya gengsi banget, harus sembunyi-sembunyi dulu. Takut ketahuan sama teman-teman cowok saya yang serba maskulin itu. Tapi lama kelamaan, k